Jumat, 06 April 2012

Macam-macam Reksa Dana

Reksa Dana adalah wadah atau tempat untuk menghimpun dana dari masyarakat sebagai pemodal, untuk di investasikan dalam bentuk portofolio berbagai surat berharga oleh Fund Manager atau Manajer Investasi yang telah mendapat ijin dari BAPEPAM. Uang dari masyarakat dikumpulkan, lalu dibelanjakan oleh Manajer Investasi untuk membeli berbagai surat berharga seperti saham atau obligasi. Keuntungan dari pembelian saham atau obligasi tersebut, akan dibagikan kepada para investor tersebut.
Selain memperoleh keuntungan, Reksa Dana juga memiliki resiko penurunan keuntungan, bahkan kalau tidak cermat bisa kehilangan modalnya. Untuk itu, perlu para calon investor mengetahui dan mengenal jenis-jenis Reksa Dana dan apa yang paling sesuai dengan karakteristik dan tujuan anda dalam menginvestasikan dana tersebut.
Untuk itu ada berbagai macam Reksa Dana yang perlu anda ketahui, yaitu :
  1. Reksa Dana Pasar Uang, melakukan sebahagian besar investasinya ke efek-efek hutang berjangka kurang dari setahun seperti deposito, SBI, obligasi dan surat berharga lainnya. Resiko rendah, begitu juga dengan returnnya. Untuk investor yang baru berkecimpung di dunia investasi, baik untuk mencoba Reksa Dana dalam bentuk ini, karena fluktuasinya tidak begitu tajam.
  2. Reksa Dana Pendapatan Tetap, dimana sekitar 80 % investasinya di tanam dalam bentuk obligasi atau surat hutang berjangka pendek, menengah bahkan jangka panjang. Sementara sisanya ditempatkan dalam instrumen keuangan lainnya. Investasi dalam bentuk ini, dapat berpotensi memiliki keuntungan lebih besar dari Reksa Dana Pasar Uang, sekitar 12 s/d 15 per tahun. Namun resikonya, juga sangat tinggi dimana fluktuasi suku bunga memiliki resiko, juga ada resiko gagal bayar. Orang yang cocok untuk berinvestasi ini adalah orang yang mempunyai tujuan investasi jangka menengah.
  3. Reksa Dana Saham, dimana 80 % portofolio yang dikelola dalam bentuk saham, karenanya dapat memperoleh gain yang lebih tinggi, melalui kenaikan harga saham. Orang yang berani mengambil resiko yang tinggi, adalah orang yang cocok mengambil investasi dalam bentuk Reksa Dana Saham. Yang jelas, jangan membeli kemudian menjualnya kembali dalam jangka pendek, maka resiko kerugian akan lebih besar dan harus selalu memantau harga saham yang mudah berubah pada situs-situs yang menyediakan informasi naik-turun harga saham seperti RTI.
  4. Reksa Dana Campuran, dimana investasi ini adalah dengan melakukan diversifikasi portofolio pada surat-surat berharga secara lebih fleksibel. Hal ini membuat, Reksa Dana Campuran lebih leluasa mengatur komposisi portofolionya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar yang sedang terjadi.  Misalnya harga saham memiliki potensi memberi keuntungan, namun obligasi di pasar tidak begitu baik, maka agar dapat memperoleh keuntungan yang lebih baik, Manajer Investasi akan mengalokasikan dana investor ke saham daripada obligasi.

Sumber Kompasiana